loading…
Ibunda mahasiswa ITB almarhumah Muslimah Faqih Mumtazih hadir di kursi roda untuk menerima ijazah putrinya. Foto/IG @santosoim.
Di tengah kebanggaan para wisudawan yang merayakan keberhasilan akademik, momen mengharukan terjadi ketika dua ibu mewakili putri mereka yang telah berpulang untuk menerima ijazah kelulusan.
Video penuh haru itu dibagikan oleh dosen ITB, Santoso Imam (akun Instagram @santosoim). Dalam unggahan tersebut, tampak Rektor ITB dengan penuh hormat menundukkan badan dan memberikan salam kepada ibunda almarhumah Muslimah Faqih Mumtazih, yang hadir di kursi roda untuk menerima ijazah putrinya.
Baca juga: 521 Mahasiswa Universitas Kebangsaan RI Diwisuda, Ini Pesan Dasco
Di hadapan ribuan wisudawan dan tamu undangan, suasana seketika hening. Rektor menyerahkan ijazah kepada sang ibu, sembari memberikan penghormatan terakhir kepada Muslimah, mahasiswi Teknik Geologi ITB yang semasa hidupnya dikenal cerdas, berprestasi, dan rendah hati.
Muslimah bukan sekadar mahasiswa berprestasi. Ia pernah membanggakan ITB dan keluarganya dengan meraih Juara 1 Studi Kasus Geoscience Gigantic Competition UI 2023, kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Geosains Universitas Indonesia. Ia juga lulus dengan predikat cumlaude, meninggalkan warisan prestasi yang membanggakan almamaternya.
Baca juga: Muncul di Wisuda S3, Sahroni Raih Gelar Doktor dengan Disertasi Pemberantasan Korupsi
Di dalam acara wisuda ini, terungkap berbagai kisah yang mengharukan dan inspiratif. Tidak hanya tentang pencapaian akademis, momen ini juga menggambarkan perjalanan hidup para mahasiswa yang penuh liku-liku. Hari yang seharusnya menjadi puncak kebahagiaan bagi wisudawan, justru dipenuhi dengan nuansa haru saat mengenang mahasiswa yang telah tiada.
Kehadiran kedua ibu untuk mewakili anak-anak mereka memberi makna mendalam pada pesta kelulusan ini. Saat momen itu terjadi, banyak yang tidak dapat menahan air mata. Ini adalah bukti betapa berartinya dukungan dan kasih sayang orang tua dalam perjalanan pendidikan anak-anak mereka, bahkan ketika keadaan tidak memihak.
Perasaan Kebanggaan di Tengah Kesedihan
Bagi seorang ibu, menerima ijazah putrinya adalah suatu pengakuan akan kerja keras dan pengorbanan yang telah dilakukan selama ini. Meskipun anak mereka tidak lagi berada di samping mereka, kehadiran ijazah tersebut adalah simbol dari pencapaian yang diraih dengan susah payah. Momen ini juga menegaskan pentingnya menghargai setiap perjalanan hidup.
Wisuda bukan hanya sekadar acara formal; itu adalah suatu perayaan dari pencapaian hidup. Dengan hadirnya ibu-ibu ini, semua orang di auditorium merasakan betapa berharganya setiap momen yang dilalui. Suasana ini menggugah semua yang hadir untuk lebih menghargai hidup dan merayakan setiap pencapaian, sekecil apapun.
Saat ijazah diserahkan, seakan seisi ruangan mengingat kembali perjalanan almarhumah dan dedikasinya. Melalui galau dan kebanggaan, wisudawan dan keluarga lainnya mulai merenungkan arti sebenarnya dari pencapaian. Esensi dari pendidikan lebih dari sekadar mendapatkan gelar; itu adalah tentang meninggalkan warisan yang akan dikenang selamanya.
Kisah Menginspirasi di Balik Prestasi
Muslimah merupakan sosok yang menginspirasi banyak orang, tidak hanya di kalangan teman-temannya tetapi juga dosen dan keluarganya. Momen wisuda tersebut menjadi saksi nyata akan semangat dan kerja keras Muslimah yang tak pernah surut. Prestasi yang telah diraihnya memberikan harapan bagi banyak mahasiswa untuk terus berusaha dalam meraih cita-cita mereka.
Keberhasilan Muslimah, seperti yang terlihat pada penghargaan yang diperolehnya, menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi pasti akan berbuah manis. Hal ini juga memberikan motivasi bagi mahasiswa lain agar tidak menyerah dan terus berjuang meski menghadapi rintangan. Kisah hidupnya menjadi inspirasi bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad dan semangat.
Banyak yang berbagi cerita, bagaimana Muslimah selalu bersikap rendah hati meski memiliki banyak prestasi. Ia dikenal sebagai panutan di kalangan mahasiswa lainnya, dan kepergiannya menyisakan duka yang mendalam. Namun, warisan semangatnya akan terus hidup dalam hati banyak orang.
Harapan dan Kenangan di Hari Bahagia
Hari wisuda kali ini diwarnai oleh harapan dan kenangan yang tak terlupakan. Para wisudawan yang telah melalui proses pendidikan yang begitu panjang, kini siap memasuki dunia yang lebih luas. Masing-masing memiliki cerita dan kenangan tersendiri yang akan dibawa serta dalam perjalanan hidup mereka ke depan.
Pada hari yang bahagia ini, semua orang diingatkan untuk tidak hanya mengejar akademik tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan. Menghadapi kesedihan yang mendalam sekaligus kebahagiaan yang tak terungkap adalah suatu pelajaran berharga bagi semua yang hadir. Para ibu yang mewakili putri mereka bukan hanya mewakili, tetapi juga merepresentasikan kekuatan kasih dan cinta abadi.
Acara wisuda ini menjadi ajang untuk merayakan pencapaian sembari mengenang mereka yang telah pergi. Setiap senyuman dan airmata yang mengalir memiliki cerita tersendiri, yang membentuk ikatan kuat di antara alumni dan keluarga. Dengan melangkah maju, mereka diingatkan untuk tidak melupakan warisan dan cinta yang ditinggalkan oleh mereka yang terkasih.




