Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan Ketua PWNU se-Indonesia di tengah isu pemakzulan yang belakangan muncul. Pertemuan ini berlangsung di Hotel Navator Samator Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu malam, dan dihadiri oleh sejumlah pengurus NU dari berbagai daerah.
Gus Yahya, sapaan akrabnya, tiba di lokasi acara seorang diri sekitar pukul 19.33 WIB, tanpa didampingi oleh Sekjen atau Ketua PWNU Jatim. Menurutnya, pertemuan ini merupakan bentuk silaturahmi dan koordinasi penting bagi pengurus organisasi.
Setelah kedatangan, Gus Yahya mengajak beberapa pengurus untuk makan malam sebelum acara dimulai. Pertemuan ini awalnya direncanakan tertutup, dan hanya beberapa orang saja yang diketahui hadir dari kalangan pengurus NU daerah.
Silaturahmi dan Koordinasi Antar Pengurus NU
Dalam suasana yang penuh keakraban, Gus Yahya menekankan pentingnya koordinasi antara pengurus NU dari berbagai daerah. Ia percaya bahwa komunikasi efektif dapat memperkuat hubungan dan sinergi dalam organisasi.
Selama pertemuan, Gus Yahya juga berbicara mengenai tantangan yang dihadapi oleh organisasi tersebut di masa kini. Isu pemakzulan ini muncul dari dokumen yang beredar, dan ketidakpastian ini menjadi topik yang hangat di kalangan pengurus NU.
Meski demikian, Gus Yahya menegaskan bahwa ia belum menerima dokumen resmi yang berkaitan dengan pemakzulan tersebut. Ia mengajak semua pihak untuk bersabar dan menunggu informasi lebih lanjut sebelum mengambil sikap.
Respon Terhadap Isu Pemakzulan
Isu yang berkembang mengenai pemakzulan Gus Yahya tentunya menjadi perhatian bagi banyak pihak. Beberapa pengurus daerah juga memiliki pandangan berbeda terkait hal ini, mencerminkan keragaman pendapat yang ada dalam organisasi.
Dalam konteks ini, Gus Yahya menggambarkan keinginannya untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip diskusi terbuka dan demokratis. Ia berharap semua suara bisa didengar, sekalipun terdapat perbedaan pandangan di antara pengurus.
Semangat kebersamaan dan persatuan menjadi tema sentral dalam pertemuan ini. Meskipun ada tantangan yang datang, Gus Yahya optimis bahwa NU akan mampu melewati situasi sulit ini dengan baik.
Pentingnya Dukungan dari Anggota NU
Gus Yahya juga meminta dukungan dari seluruh anggota NU di seluruh Indonesia. Ia meyakini bahwa dukungan ini sangat penting untuk melanjutkan program-program organisasi yang telah direncanakan.
Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga persatuan dan kekuatan umat. Dukungan dari anggota di berbagai level sangat dibutuhkan agar organisasi ini tetap solid.
Dalam keterangan akhirnya, Gus Yahya menyatakan harapannya untuk melihat NU terus berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat. Ia percaya bahwa ke depan, semua pengurus dapat bersatu demi kepentingan yang lebih besar.




