loading…
Saykoji, musisi sekaligus dosen Creative Digital English; Sofi Meloni, penulis sekaligus alumni Creative Digital English; Sonia Fergina, alumni Creative Digital English; dan Aziz Comi dari Payung Teduh. Foto/Istimewa
Pada era media sosial ini, generasi muda semakin terbiasa mengekspresikan diri melalui digital storytelling, visual, musik, dan performance. Tren tersebut diangkat oleh CDE melalui program unggulannya di CultureVerse 2025. Pada Senin, 20 Oktober 2025, Creative Digital English membuka festival dengan Word to Canvas Adaptation Competition, yang menantang siswa SMA untuk mengubah puisi menjadi karya seni visual.
Kompetisi ini bukan sekadar lomba, tetapi refleksi nyata bagaimana generasi sekarang mengekspresikan kata-kata ke dalam bentuk visual dan bentuk-bentuk adaptasi yang lain.
Baca Juga: BINUS University Komitmen Cetak Sineas Muda Unggul
Melalui Canvas Talk, para peserta juga berbagi cerita di balik karya mereka, menghadirkan nuansa kreatif yang sejalan dengan tren kolaborasi antara seni tulis, seni visual, dan seni menyampaikan opini/cerita secara verbal.
Berikutnya, pada Selasa, 21 Oktober 2025 lewat Talk Show Creative Expression dan performance dari rapper ternama Saykoji, musisi sekaligus dosen Creative Digital English Aziz ‘Comi’ dari Payung Teduh, penulis sekaligus alumni Creative Digital English Sofi Meloni, serta Puteri Indonesia 2018 yang juga alumni Creative Digital English Sonia Fergina.
Sofi Meloni menyampaikan pandangannya tentang pentingnya kemampuan literasi dan kreativitas bagi generasi muda. “Saya percaya bahwa bahasa dan tulisan memiliki kekuatan besar untuk mengubah cara kita melihat dunia. Melalui program Creative Digital English, saya belajar bahwa menulis bukan hanya soal tata bahasa, tapi tentang bagaimana menyampaikan pesan yang menyentuh dan relevan. Acara seperti CultureVerse ini adalah ruang yang sempurna untuk menyalakan kembali semangat itu di kalangan anak muda,” kata Sofi.
Festival CultureVerse 2025 menjadi titik pertemuan bagi berbagai elemen seni dan budaya yang saling berkolaborasi. Di sini, generasi muda diajak untuk menjelajahi berbagai bentuk ekspresi kreatif yang tidak hanya menarik tetapi juga bermanfaat. Acara ini diharapkan memberikan ruang bagi peserta untuk menggali potensi diri mereka melalui bahasa, seni, dan budaya.
Keterlibatan berbagai seniman dan akademisi dalam festival ini menambah bobot artistik dari setiap kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa seni dan budaya sangat penting dalam pendidikan dan pengembangan karakter generasi muda. Dengan dukungan dari institusi pendidikan, festival ini mampu menjadi platform bagi perspektif baru dalam berkreasi.
Peran Kreativitas dalam Era Digital bagi Generasi Muda
Kreativitas dalam era digital semakin penting karena anak muda memiliki akses lebih mudah ke berbagai platform media sosial. Dalam konteks ini, seni dapat berfungsi sebagai alat yang memperluas pemahaman mereka tentang dunia. Dengan demikian, generasi muda dapat belajar untuk berkomunikasi secara efektif dan ekspresif.
Pendidikan seni, terutama yang berbasis digital, memberikan peluang bagi siswa untuk mengeksplorasi cara baru dalam mengekspresikan ide dan pemikiran mereka. Melalui program seperti CDE, mereka diajak untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyampaikan pesan.
Melalui ajang seperti CultureVerse, anak-anak muda dapat melihat langsung bagaimana seni dan teknologi saling berinteraksi. Ini menjadi momen yang berharga untuk belajar dan berkembang sebagai individu yang mampu beradaptasi dengan tren terkini.
Festival ini juga berfungsi sebagai upaya untuk menggiatkan minat terhadap seni dan budaya. Dengan melibatkan anak-anak muda, semakin banyak yang akan terinspirasi untuk menjelajahi dan menciptakan karya seni mereka sendiri. Dalam proses ini, mereka juga akan memahami nilai-nilai kolaborasi dan saling menghargai.
Langkah-langkah seperti ini tidak hanya mendorong pengembangan keterampilan tetapi juga membangun kepercayaan diri di kalangan peserta. Melalui beragam aktivitas yang interaktif, mereka diberikan kesempatan untuk menunjukkan bakat dan kreativitas masing-masing.
Menjalin Hubungan Antara Seni dan Bahasa di Kalangan Pemuda
Hubungan antara seni dan bahasa sangat kuat, terutama dalam konteks ekspresi diri. Keduanya saling melengkapi dan memberi ruang bagi individu untuk menjelaskan pandangan serta emosi mereka. Di festival ini, peserta didorong untuk merangkul kedua elemen tersebut dalam karya mereka.
Melalui berbagai kegiatan yang ada, para peserta belajar bahwa bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai medium untuk mengekspresikan diri secara kreatif. Ini adalah poin penting yang harus disadari oleh generasi muda kita.
Adanya diskusi dan talk show menjadi sarana penting untuk mengekplorasi pemikiran baru di kalangan para peserta. Pembicara yang diundang membawa perspektif yang segar dan berbeda, sehingga dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana seni dan bahasa dapat berinteraksi dan saling menunjang.
Generasi muda juga diberikan kebebasan untuk mengexperimentasi dengan bentuk seni mereka sendiri. Ini membangun rasa percaya diri dan mengajarkan pentingnya menerima keberagaman perspektif. Keberagaman adalah hal yang baik, terutama dalam dunia seni dan budaya.
Seni dan bahasa dapat menjadi jembatan bagi mereka untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Setiap karya yang dihasilkan menggambarkan karakter dan kemampuan individu, sehingga memberikan identitas yang unik bagi penciptanya.
Upaya Menghadirkan Inovasi di Bidang Edukasi dan Budaya
Inovasi dalam bidang edukasi sangat penting untuk menjawab tantangan zaman. Dengan terus beradaptasi, institusi pendidikan dapat membantu membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan dalam hidup mereka. Dalam konteks ini, program seperti CDE memiliki peranan yang krusial.
Program ini memfasilitasi siswa untuk tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung dalam dunia seni dan budaya. Dengan cara ini, mereka dapat menerapkan pengetahuan yang didapat dalam konteks yang lebih luas.
Festival CultureVerse menjadi salah satu contoh nyata yang menggabungkan pendidikan dengan pengalaman praktis. Melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan, peserta dapat mengalami secara langsung bagaimana seni dan budaya dapat berperan dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, keberagaman kegiatan dalam festival ini menunjukkan bahwa edukasi tidak hanya terbatas di dalam kelas. Upaya kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu menciptakan ruang baru untuk belajar dan berbagi pengalaman. Ini adalah bentuk inovasi yang sangat dibutuhkan di era sekarang.
Melalui penyelenggaraan festival semacam ini, diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk berpikir kreatif dalam menghadapi tantangan dunia modern. Inovasi tidak hanya ada dalam teknologi, tetapi juga dalam cara kita berkomunikasi, belajar, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.