Ketua Fraksi PKB DPR Jazilul Fawaid baru-baru ini memberikan wawasan berharga kepada ribuan mahasiswa baru di Universitas Sunan Gresik (USG). Dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), ia membagikan kiat-kiat untuk meraih kesuksesan yang bukan hanya teori, tetapi juga praktik nyata.
Dengan semangat yang tinggi, Gus Jazil, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa keberhasilan berawal dari pemahaman mendalam tentang diri sendiri. Ia menyatakan, “Mengetahui diri sendiri adalah langkah pertama yang krusial.” Hal ini menjadi landasan penting dalam perjalanan menuju sukses.
Ia menekankan pentingnya kesadaran diri sebagai mahasiswa untuk mengetahui tanggung jawab mereka. “Sebagai mahasiswa, kita harus sadar akan peran kita dan segala kewajiban yang menyertainya,” ujarnya. Keterampilan menghadapi tuntutan akademis dan sosial sangatlah penting.
Pentingnya Mengenali Diri Sendiri dalam Menggapai Kesuksesan
Gus Jazil mengungkapkan bahwa kunci utama kesuksesan dimulai dengan mengenali potensi diri. “Setiap individu memiliki kelebihan, dan kita harus bisa melihat serta memanfaatkannya,” ujarnya. Ini adalah aspek penting yang sering diabaikan oleh banyak orang, terutama mahasiswa.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesadaran diri membantu kita memahami apakah kita sudah berada di jalur yang benar atau perlu membuat perubahan. “Tanpa mengetahui siapa kita sebenarnya, kita akan kesulitan menentukan langkah selanjutnya,” tandasnya. Proses ini memerlukan refleksi yang mendalam dan waktu untuk benar-benar memahami diri sendiri.
Percaya diri juga menjadi tema sentral dalam pidato Gus Jazil. “Sikap percaya diri harus dibangun setelah kita mengenali dan memahami diri,” jelasnya. Tanpa percaya diri, banyak peluang akan terlewatkan hanya karena ketidakpastian dalam diri sendiri.
Menegakkan Disiplin Diri sebagai Pilar Kesuksesan
Sebagai langkah selanjutnya, disiplin menjadi elemen penting untuk mencapai tujuan. “Disiplin adalah jembatan antara impian dan kenyataan,” jelas Gus Jazil. Dalam waktu yang sama, ia menyatakan bahwa disiplin harus terbangun dari kepercayaan dan pemahaman akan diri kita sendiri.
Dalam banyak kasus, tanpa disiplin, usaha yang dilakukan akan sia-sia. Gus Jazil mengingatkan, “Disiplin membantu kita untuk mengikuti rencana yang sudah dibuat dan menjaga fokus pada tujuan.” Banyak yang tergoda untuk menyimpang dari jalur, namun disiplin menjaga kita tetap pada batas yang telah ditentukan.
Dia juga menambahkan, disiplin bisa terbangun dari kebiasaan sehari-hari. “Mulailah dengan hal kecil, seperti hadir tepat waktu atau menyelesaikan tugas sebelum tenggat,” ungkapnya. Pengembangan kebiasaan baik ini perlahan-lahan akan membentuk karakter dalam diri mahasiswa.
Membangun Mental Kuat untuk Menghadapi Tantangan
Gus Jazil tidak luput mengingatkan bahwa tantangan akan selalu ada dalam perjalanan menuju kesuksesan. “Mental yang kuat adalah senjata utama dalam menghadapi berbagai rintangan,” katanya. Mahasiswa disarankan untuk membangun mental yang penuh optimisme dan keberanian.
Kampus adalah tempat yang baik untuk menguji mental tersebut. “Setiap tugas dan ujian adalah latihan untuk membangun ketahanan,” tambahnya. Dengan begitu, mahasiswa akan lebih siap menghadapi kehidupan di dunia kerja setelah menamatkan pendidikan mereka.
Dia juga menekankan pentingnya sikap tidak menyerah. “Kita harus memiliki mental petarung yang berani menghadapi segala kemungkinan,” ujarnya. Kekuatan mental ini akan menjadi pendorong dalam mencapai cita-cita yang lebih tinggi.
Menjauhi Malas sebagai Penghambat Utama
Penting bagi mahasiswa untuk menjauhi sikap malas, yang seringkali menjadi penghalang terbesar dalam meraih kesuksesan. Gus Jazil mengatakan, “Malas akan menghambat progress dan potensi yang dimiliki.” Sikap aktif dan produktif menjadi esensial untuk mencapai tujuan.
Dia menuturkan, “Bangsa kita memiliki banyak potensi, namun jika dihadapi dengan sikap malas, semua itu akan hilang sia-sia.” Oleh karena itu, para mahasiswa perlu menumbuhkan semangat juang dan sikap proaktif dalam berbagai aktivitas mereka.
Sikap malas tidak hanya merugikan individu, tetapi juga berdampak pada masyarakat secara keseluruhan. “Kita harus menjadi agen perubahan, bukan penghambat kemajuan,” wakil rakyat ini menegaskan. Mentalitas berkontribusi untuk masyarakat menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.