Kasus tragis yang menimpa seorang mahasiswa bernama Timothy Anugerah Saputra di Universitas Udayana menarik perhatian publik dan mengundang berbagai spekulasi. Timothy diduga melompat dari lantai empat gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), mengakibatkan kematiannya yang menyedihkan. Penyelidikan pihak berwajib pun dimulai untuk mengungkap alasan di balik kejadian tersebut.
Pihak kepolisian telah memanggil sebanyak 21 saksi untuk memberikan keterangan mengenai peristiwa menyedihkan ini. Saksi yang dipanggil meliputi teman-teman sekelas Timothy, dosen, serta petugas yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Biro Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, menyatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan kuat dugaan bunuh diri sebagai penyebab kematian Timothy. Namun demikian, pihaknya menilai proses penyelidikan masih memerlukan waktu untuk memastikan penyebab pasti dari insiden tersebut.
Proses Penyelidikan dan Bukti yang Dikumpulkan oleh Pihak Kepolisian
Penyelidikan oleh pihak kepolisian terus berjalan, dengan memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian sebagai salah satu cara untuk menggali informasi lebih lanjut. Penyidik juga mengharapkan bantuan dari keluarga untuk menyediakan alat bukti berupa handphone dan laptop milik korban yang dapat memberikan clue tambahan.
Berdasarkan keterangan polisi, pihak keluarga awalnya enggan menyerahkan alat bukti tersebut. Namun setelah dilakukan pendekatan lebih lanjut, akhirnya keluarga setuju untuk menyerahkan handphone dan laptop agar dapat diperiksa lebih lanjut.
“Kami sudah memeriksa 21 saksi dan juga rekaman CCTV di lokasi,” ungkap Ariasandy. “Kami ingin memastikan semua informasi yang ada terverifikasi, dan saat ini masih ada dua alat bukti yang perlu dianalisis.”
Keberadaan CCTV dan Saksi di Lokasi Kejadian
Meskipun CCTV telah diperiksa, sayangnya hasil rekaman menunjukkan bahwa posisi kamera tidak mengarah langsung ke tempat di mana Timothy diduga melompat. Tiga kamera yang ada di lantai empat hanya merekam bagian tangga gedung.
Saksi tersebut melaporkan melihat Timothy membuka sepatu saat berada di lantai empat, namun tidak mengetahui dengan pasti apa yang terjadi selanjutnya. Keberadaan kejadian ini menciptakan pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi mental dan emosional Timothy sebelum kejadiannya.
Dinamika Keluarga dan Tanggapan dari Ibu Korban
Keluarga korban juga menjadi bagian penting dalam konstelasi ini. Diketahui bahwa ibu korban awalnya enggan melapor ke polisi dan menyatakan tidak ingin terlibat lebih lanjut. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk pihak kepolisian dalam melakukan investigasi.
Setelah beberapa penjelasan dan pendekatan, pihak keluarga akhirnya menyerahkan barang bukti yang diperlukan. Meski begitu, ibunya tetap mempertahankan pendiriannya untuk tidak melaporkan kejadian ini secara resmi.
“Keterangan keluarga menjadi sangat penting dalam penyelidikan ini,” ujar Ariasandy. “Kami menghargai keputusan mereka, tapi tetap perlu diketahui bahwa informasi ini sangat vital untuk memahami peristiwa yang terjadi.”




