Proses evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR di Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, berlangsung tanpa henti sejak kejadian bangunan ambruk. Tim yang terdiri dari berbagai lembaga dan relawan berfokus untuk mencari dan menyelamatkan korban di bawah puing-puing bangunan yang roboh.
Tim telah berhasil menemukan sejumlah korban yang terjebak, dengan jumlah korban tewas mencapai 28 orang. Proses evakuasi terus dilaksanakan dengan harapan menemukan lebih banyak korban selamat, meskipun situasi sangat menantang.
Kasubdit RPDO Basarnas, Emi Freezer, menyatakan bahwa dua jenazah baru saja dievakuasi dari reruntuhan pada sektor tertentu. Pencarian dilakukan secara terstruktur dan terencana, dengan setiap anggota tim memiliki tugas spesifik dalam proses penyelamatan.
Situasi di Lokasi Ambruknya Bangunan Sangat Menantang
Tim SAR menghadapi berbagai tantangan selama proses evakuasi ini. Dari kondisi cuaca yang tidak menentu hingga struktur bangunan yang sangat tidak stabil, semua faktor ini membutuhkan kecermatan dan ketelitian dari para petugas di lapangan.
Pembersihan puing-puing menjadi fokus utama setelah bagian utara dari bangunan yang runtuh dinyatakan aman untuk selanjutnya dieksplorasi. Setiap detik berharga, mengingat setiap menit dapat berarti antara hidup dan mati bagi yang terjebak.
Anak-anak yang terjebak di dalam gedung tersebut sedang melaksanakan Salat Asar saat kejadian terjadi, menambah kesedihan dan kompleksitas situasi. Tidak hanya nyawa yang hilang, tetapi trauma yang ditinggalkan dalam benak santri dan masyarakat juga sangat mendalam.
Perkembangan Terkini dalam Proses Evakuasi
Hingga saat ini, proses evakuasi belum sepenuhnya selesai. Data terbaru menunjukkan bahwa 132 orang telah ditemukan, di mana 104 di antaranya selamat, sementara 28 lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Masih ada 35 orang yang hingga kini belum ditemukan, dan pencarian terus dilakukan setiap menit. Tim SAR berusaha sekuat tenaga untuk mencapai mereka yang masih terjebak, berjuang melawan rasa lelah dan kesedihan.
Keberadaan petugas medis yang siap siaga di lokasi juga menambah harapan bagi para anggota keluarga yang menunggu kabar tentang kerabat mereka. Identifikasi bagi korban yang ditemukan juga dilakukan secara cepat di rumah sakit terdekat untuk memberikan kepastian kepada keluarga.
Solidaritas dan Dukungan dari Masyarakat
Di tengah tragedi ini, banyak pihak dari masyarakat yang turut memberikan dukungan. Bantuan datang dalam bentuk makanan, obat-obatan, dan kebutuhan mendesak lainnya bagi petugas dan keluarga korban.
Solidaritas ini menunjukkan betapa masyarakat bersatu dalam menghadapi krisis. Many schools and organizations have also initiated fundraising efforts to support the victims’ families.
Pendidikan moral bagi para santri dan masyarakat tentang keselamatan dan evakuasi menjadi penting, mengingat kejadian serupa dapat terjadi di mana saja. Sementara itu, pemerintah pun menyiapkan langkah-langkah untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.