Arus lalu lintas di jalan nasional di Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terputus akibat banjir yang disebabkan oleh luapan air Sungai Batang Pasaman. Peristiwa ini telah terjadi sejak malam hari pada 24 November dan berlanjut hingga keesokan harinya, mengakibatkan banyak pengendara kesulitan untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Afrizal, genangan air di badan jalan masih cukup tinggi. Hingga kini, kendaraan baik roda dua maupun roda empat belum bisa melintas di lokasi tersebut, yang menyebabkan antrean panjang dan ketidaknyamanan bagi warga setempat.
Selain memutuskan akses transportasi, banjir ini juga berdampak langsung kepada 219 Kepala Keluarga (KK) yang saat ini terpaksa mengungsi. Upaya penanganan dengan bantuan dari berbagai instansi pun berlangsung, termasuk penanganan lalu lintas yang dikelola oleh tim gabungan petugas.
Upaya Penanganan Banjir di Kecamatan Pasaman Barat
Petugas gabungan termasuk BPBD, pihak kepolisian, serta relawan telah diterjunkan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir. Evakuasi warga ke tempat yang lebih aman menjadi prioritas utama, dengan tim yang bekerja tanpa henti sejak semalam.
Menurut Camat Pasaman, Andre Affandi, meski air telah mulai surut, arus lalu lintas masih terputus saat laporan terakhir. Tingginya curah hujan yang terjadi menyebabkan Sungai Batang Pasaman meluap, di mana situasi tersebut menciptakan tantangan bagi pihak-pihak yang berupaya menyelesaikan masalah ini.
Di dalam rumah warga, genangan air telah berkurang sekitar 20 sentimeter, tetapi di luar, ketinggian air masih mencapai 90 hingga 100 sentimeter. Hal ini menjadikan situasi semakin sulit, terutama bagi mereka yang tergantung pada perjalanan harian untuk bekerja atau bersekolah.
Kondisi Terbaru dan Harapan dari Warga
Sebagian warga diharapkan bisa kembali ke rumah mereka setelah situasi membaik. Camat Pasaman mengungkapkan harapan agar air cepat surut sehingga akses jalan dapat dibuka kembali dan aktivitas sehari-hari bisa berjalan seperti semula.
Kepala Kepolisian Sektor Pasaman, AKP Zulfikar, juga menegaskan bahwa mereka terus melakukan pengaturan lalu lintas serta membantu warga yang masih terjebak dalam situasi sulit ini. Kebersamaan dan kepedulian antarwarga menjadi salah satu kekuatan dalam menghadapi bencana seperti ini.
Warga setempat sangat mengharapkan adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah dan berbagai instansi terkait, baik dalam hal evakuasi maupun pemulihan kondisi pasca-banjir. Kesigapan para petugas juga diapresiasi, karena mereka bekerja di tengah cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat.
Pentingnya Mitigasi Bencana di Wilayah Rawan Banjir
Situasi ini menggarisbawahi pentingnya langkah mitigasi yang lebih baik di wilayah-wilayah rawan bencana seperti Pasaman Barat. Penyuluhan tentang kesiapsiagaan dan langkah-langkah konkret yang perlu diambil sebelum, selama, dan setelah bencana harus menjadi bagian dari program pemerintah setempat.
Perubahan iklim dan cuaca ekstrem mulai menjadi perhatian, dan perlu ada tindakan preventif untuk mengurangi risiko di masa yang akan datang. Pembangunan infrastruktur yang tahan bencana serta sistem drainase yang baik bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup menjadi sangat vital. Penanaman pohon dan pengelolaan lahan secara berkelanjutan akan membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah terjadinya banjir di masa depan.




