Pemerintah Kota Denpasar, Bali, telah mengambil langkah tegas dengan meniadakan pesta kembang api dan hiburan musik pada malam pergantian tahun baru 2026. Kebijakan ini ditujukan untuk memfokuskan perhatian pada upaya penanganan dan pemulihan pasca bencana banjir yang melanda daerah tersebut pada bulan September lalu.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, menjelaskan bahwa anggaran daerah saat ini dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak. Utamanya, dana tersebut diutamakan untuk upaya kebencanaan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Purwantara juga menegaskan bahwa perayaan tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, mereka bekerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk mengadakan acara di beberapa lokasi, namun tahun ini prioritasnya adalah penanganan bencana.
Pemulihan Setelah Bencana Banjir di Denpasar
Banjir besar yang melanda Denpasar pada bulan September lalu telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat setempat. Pemkot fokus pada rekonstruksi infrastruktur serta memberikan bantuan kepada warga yang kehilangan tempat tinggal. Upaya ini menjadi krusial untuk memulihkan kualitas hidup masyarakat pasca bencana.
Disbud Denpasar memastikan meskipun tanpa pesta kembang api, mereka tetap akan menyelenggarakan kegiatan budaya. Gelar Budaya Melepas 2025 akan berlangsung di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, dan dirancang untuk melibatkan partisipasi masyarakat secara luas.
Kegiatan budaya ini diharapkan menjadi alternatif positif bagi masyarakat dalam menyambut tahun baru. Berbagai kesenian tradisional akan ditampilkan, melibatkan sanggar-sanggar seni dari berbagai lapisan masyarakat Denpasar.
Gelar Budaya Menyongsong Tahun Baru 2026
Gelar Budaya Melepas 2025 akan menampilkan pertunjukan seni yang kaya akan kearifan lokal. Kegiatan ini tidak hanya ditujukan untuk menghibur, melainkan juga untuk mempererat tali silaturahmi di antara masyarakat. Hal ini penting untuk menciptakan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.
Seluruh elemen masyarakat, termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama dan Forkopimda, akan dilibatkan dalam acara ini. Keterlibatan berbagai pihak menunjukkan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan masyarakat dalam merayakan budaya lokal.
Purwantara menyatakan harapannya agar kondisi cuaca mendukung selama pelaksanaan acara. Jika cuaca baik, diharapkan kegiatan bisa berjalan lancar dan menjadi momen berkesan bagi warga Denpasar.
Pentingnya Menjaga Keamanan dan Ketertiban dalam Perayaan
Pemkot Denpasar juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan tahun baru. Masyarakat diimbau untuk bertindak bijak dan tidak memicu kerusuhan. Keamanan saat perayaan menjadi hal yang tidak kalah penting agar semua bisa menikmati momen tanpa rasa khawatir.
Jika ada warga yang tetap ingin menyalakan kembang api, mereka dihimbau untuk melakukannya di tempat yang aman dan jauh dari pemukiman. Hal ini bertujuan agar tidak menggangu mereka yang memiliki anggota keluarga yang rentan seperti anak-anak atau orang tua.
Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Denpasar menunjukkan komitmen untuk prioritaskan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, perayaan tahun baru tetap dapat berlangsung dengan penuh makna, meskipun dalam bentuk yang berbeda.




