Corporate Secretary BRI Dhanny menyampaikan bahwa langkah cepat tersebut merupakan wujud kehadiran BRI di tengah masyarakat dalam kondisi darurat. “Sebagai bagian dari Danantara, BRI Group bergerak cepat dan bersinergi untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat segera menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Kami tidak hanya fokus menjaga keberlangsungan layanan perbankan, tetapi juga memastikan peran sosial BRI hadir secara nyata dan berkelanjutan,” ujar Dhanny.
Ia menambahkan, sinergi dalam ekosistem Danantara memungkinkan koordinasi yang lebih solid dan respons yang lebih cepat dalam penanganan bencana. Dengan memanfaatkan jaringan, infrastruktur, dan kapabilitas yang dimiliki, BRI memastikan penyaluran bantuan berjalan efektif sekaligus mendukung upaya pemulihan masyarakat terdampak.
Melalui aksi tanggap darurat ini, BRI menegaskan perannya sebagai institusi keuangan milik negara yang tidak hanya berorientasi pada kinerja bisnis, tetapi juga berkomitmen kuat untuk hadir bagi masyarakat dan mendukung ketahanan sosial nasional, khususnya di saat bangsa menghadapi situasi bencana,” pungkas Dhanny.
Kepentingan Tanggap Darurat dalam Situasi Krisis
Tanggap darurat adalah hal yang sangat krusial dalam situasi krisis seperti bencana alam. Ketika bencana terjadi, respon yang cepat dan efektif dapat menyelamatkan banyak nyawa serta meringankan beban yang dialami masyarakat.
Bencana yang datang secara tiba-tiba sering kali menyebabkan kebingungan dan panik. Oleh karena itu, penting bagi lembaga atau organisasi yang berwenang untuk siap sedia memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang terdampak.
Proses tanggap darurat tidak hanya melibatkan pengiriman bantuan fisik, tetapi juga penyiapan informasi yang jelas untuk masyarakat. Tanpa informasi yang tepat, warga mungkin tidak tahu ke mana harus pergi atau apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Keterlibatan Masyarakat dalam Pemulihan Pasca-Bencana
Masyarakat memiliki peran penting dalam proses pemulihan pasca-bencana. Keterlibatan mereka dapat mempercepat proses pembangunan kembali serta memulihkan keadaan menjadi lebih baik daripada sebelum bencana.
Selain itu, masyarakat yang terlibat cenderung memiliki rasa kepemilikan atas upaya pemulihan. Ini membuat mereka lebih berkomitmen untuk bekerja sama dalam membangun kembali lingkungan mereka setelah bencana.
Program pemulihan yang melibatkan masyarakat juga dapat membantu menciptakan sistem yang lebih tahan terhadap bencana di masa depan. Dengan melibatkan suara dan kebutuhan masyarakat, proses pemulihan dapat lebih relevan dan sesuai dengan kondisi lokal.
Sinergi antar lembaga menjadi sangat penting dalam menghadapi bencana. Ketika berbagai pihak berkolaborasi, penanganan bencana menjadi lebih terarah dan efektif.
Setiap lembaga memiliki sumber daya dan kapabilitas unik yang bisa dimanfaatkan. Koordinasi yang baik di antara lembaga-lembaga ini dapat menciptakan jaringan bantuan yang lebih luas dan terencana.
Misalnya, lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk memastikan distribusi bantuan, fasilitas kesehatan, dan layanan psikososial tersedia secara merata bagi masyarakat yang membutuhkan.




