Generasi Z di India sedang mengubah lanskap belanja online dengan memilih produk yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Anak-anak muda yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an ini berfokus pada penggunaan produk lokal yang mencerminkan budaya mereka, alih-alih berorientasi pada merek internasional yang sudah mapan.
Fenomena ini dapat dilihat dari preferensi produk yang mereka pilih. Misalnya, seorang mahasiswa bernama Swaksha Gupta di Bengaluru lebih mengutamakan pembersih wajah berbahan dasar kunyit serta minyak rambut yang terbuat dari bahan Ayurveda daripada produk komersial berisiko tinggi yang mengandung banyak bahan kimia.
Gupta menjelaskan bahwa bahkan produk tradisional, seperti ubtan, kini telah hadir dalam kemasan yang modern dan praktis. Startup seperti Mamaearth berperan dalam menghadirkan kembali produk-produk tersebut dengan cara yang lebih sesuai dengan tuntutan konsumen masa kini.
Perubahan Radikal dalam Pola Belanja Konsumen Muda
Data menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga penduduk urban di India mulai memperhatikan label pada produk sebelum melakukan pembelian. Sebanyak 80 persen dari mereka aktif menghindari bahan tambahan yang mencurigakan saat memilih makanan.
Menurut laporan dari Deloitte dan Federasi Kamar Dagang & Industri India, proyeksi menunjukkan bahwa sektor ritel di negara tersebut dapat hampir dua kali lipat, menjadi USD 1,93 triliun di tahun 2030, dari USD 1,06 triliun pada tahun 2024.
Implikasi dari perubahan ini cukup signifikan. Dulu, setiap kategori produk biasanya hanya didominasi oleh dua hingga tiga merek besar, tetapi kini muncul banyak merek direct-to-consumer yang mengguncang peta industri ini, seperti yang dijelaskan oleh Anand Ramanathan, Kepala Retail & Consumer Products Deloitte Asia Pasifik.
Memang, Gen Z kini menyumbang sekitar dua pertiga dari total konsumsi di India, menjadikannya kelompok konsumen yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para pelaku industri.
Pentingnya Label Bersih dalam Pilihan Pembelian
Yang menarik perhatian konsumen muda di India bukan hanya konten dari produk, melainkan juga apa yang mereka pilih untuk dihindari. Label yang menyatakan bahwa produk tersebut “tanpa pewarna buatan”, “tanpa paraben”, atau “kemasan biodegradable” kini menjadi faktor penentu yang penting dalam keputusan berbelanja.
Banyak startup mulai merespons tren ini dengan menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Misalnya, Patanjali Ayurved, Lotus Herbals, dan Forest Essentials mengambil inspirasi dari tradisi Ayurveda, sementara merek seperti Minimalist dan Mamaearth fokus pada gabungan warisan budaya dan kesehatan.
Perusahaan-perusahaan besar juga tidak ingin ketinggalan. Hindustan Unilever, misalnya, telah mengakuisisi Minimalist, sedangkan ITC sedang dalam proses menyelesaikan akuisisi Sproutlife Foods, yang mengelola merek kesehatan terkenal, Yoga Bar.
Ramanathan menekankan bahwa langkah ini sangat penting agar perusahaan-perusahaan besar tetap relevan dengan trend dan mampu berinteraksi secara efektif dengan konsumen dari Generasi Z.
Transformasi Budaya Belanja dan Kehidupan Sehari-hari
Perubahan dalam perilaku belanja Generasi Z ini juga membawa dampak budaya yang lebih luas. Kini, semakin banyak konsumen yang mencari koneksi emosional dengan produk yang mereka beli, terutama yang memiliki nilai-nilai keberlanjutan dan keaslian.
Hal ini tidak hanya sekadar tren, tetapi juga mencerminkan kesadaran yang lebih besar terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Banyak dari mereka yang bersedia untuk membayar lebih demi produk yang mereka anggap lebih etis dan ramah lingkungan.
Filosofi ini juga terlihat dalam cara mereka memilih makanan. Banyak individu yang kini beralih ke diet yang lebih nabati dan menghindari produk berbasis hewan demi kesejahteraan planet dan kesehatan diri sendiri.
Disisi lain, pentingnya transparansi semakin ditekankan oleh startup dan merek baru, yang berusaha membangun kepercayaan dengan konsumen. Inisiatif seperti pengungkapan sumber bahan baku dan praktik produksi yang jelas menjadi salah satu strategi untuk menarik minat konsumen muda.
Dengan demikian, kita dapat melihat bagaimana Generasi Z berupaya untuk mengganti kebiasaan lama dengan yang baru, tidak hanya dalam belanja, tetapi juga dalam gaya hidup sehari-hari.