Setiap keberhasilan sebuah program tentu tidak bisa dilepaskan dari faktor-faktor pendukung yang ada di sekitarnya. Program Makan Bergizi Gratis yang tengah berlangsung di Indonesia menunjukkan betapa pentingnya sistem yang baik dan terstruktur dalam penyediaan makanan untuk anak-anak sekolah.
Kejadian baru-baru ini ketika saya mengunjungi SPPG Polri Pejaten memberikan gambaran jelas tentang hal tersebut. Melihat langsung kondisi dan sanitasi yang diterapkan menjadi sebuah pengalaman berharga dan penuh inspirasi.
Keberadaan ruang-ruang di SPPG Polri Pejaten sangat memadai untuk mendukung kinerja mereka. Masing-masing bagian telah disesuaikan dengan fungsi yang jelas, termasuk pemisahan bahan dan penyimpanan yang memenuhi standar kesehatan.
Selain itu, ruangan untuk mencuci tray makanan terpisah dari area untuk mencuci bahan mentah. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam menjaga kebersihan dan standar sanitasi yang sangat diperlukan dalam penyediaan makanan.
Keberadaan Sistem Sanitasi di SPPG Polri Pejaten
Salah satu aspek penting yang diperhatikan di SPPG Polri adalah kebersihan menyeluruh di seluruh ruangan. Sanitasi yang baik tidak hanya menjamin kesehatan, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Kebersihan menjadi indikator keandalan dalam proses penyediaan makanan.
Selain itu, sesuai dengan arahan Presiden, semua makanan yang akan dikirim ke sekolah menjalani tes ketat untuk mendeteksi bahan-bahan berbahaya seperti nitrit, arsen, sianida, dan formalin. Ini merupakan langkah preventif yang sangat penting untuk melindungi anak-anak dari ancaman kesehatan.
Melibatkan pihak lain dalam proses ini menunjukkan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Pada SPPG Polri Pejaten, petugas yang bekerja diambil dari masyarakat setempat, sehingga secara tidak langsung turut memberdayakan ekonomi lokal.
Pendidikan Nutrisi dan Keterlibatan Masyarakat
Keterlibatan masyarakat dalam program ini tidak hanya terbatas pada aspek pekerjaan. Mereka juga berperan dalam proses pengawasan dan pendidikan mengenai pentingnya makanan bergizi bagi generasi muda. Setiap elemen masyarakat memiliki peran kunci dalam keberhasilan program ini.
Menarik juga untuk dicatat bahwa di halaman SPPG Polri Pejaten terdapat ruangan hidroponik yang menyediakan sayuran segar. Inisiatif ini tidak hanya menambah variasi, tetapi juga menjamin bahwa sayuran yang diberikan kepada anak-anak adalah organik dan berkualitas tinggi.
Tidak hanya itu, informasi yang saya dapatkan juga menyebutkan adanya kolam ikan di beberapa SPPG lainnya. Praktik ini menggambarkan creative best practices yang bisa terus dikembangkan di seluruh Indonesia.
Penerapan Praktik Terbaik dari SPPG Polri Pejaten
Setelah melihat dan menganalisis prosedur serta sistem yang diterapkan, saya merasa penting untuk menyebarluaskan praktik terbaik ini ke SPPG-SPPG lainnya di seluruh tanah air. Pengalaman di SPPG Polri Pejaten menjadi contoh nyata bahwa setiap langkah kecil dapat membawa dampak besar bagi komunitas.
Dengan mengunjungi dan mempelajari cara kerja yang sudah terbukti efektif, SPPG lain bisa mengambil pelajaran. Kunjungan antar SPPG akan mendorong pertukaran ide dan praktik yang saling menguntungkan demi peningkatan kualitas layanan makanan bergizi bagi anak-anak.
Pengembangan berkelanjutan di seluruh SPPG di Indonesia dapat memperkuat program Makan Bergizi Gratis ini. Melalui kolaborasi yang baik, kita dapat memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya atas makanan yang sehat dan bergizi.
Program ini tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga menciptakan pola pikir baru di masyarakat mengenai pentingnya kesehatan. Ini adalah tanggung jawab kita semua untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus.
Prof. Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI / Adjunct Professor Griffith University,
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes dan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara,
Penerima Rekor MURI April 2024, Penerima Penghargaan Paramakarya Paramahusada 2024, dan Penerima Penghargaan Achmad Bakrie XXI 2025