Kasus diabetes di kalangan anak muda semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi keprihatinan yang serius, terutama dengan pergeseran usia pada kelompok yang terpapar penyakit ini.
Pakar kesehatan menyatakan bahwa tidak hanya gaya hidup yang menjadi pemicu, tetapi juga faktor genetik yang berperan dalam perkembangan penyakit ini. Keterlibatan faktor genetik membuat kita perlu mencari pemahaman yang lebih dalam terkait diabetes pada generasi muda.
Masyarakat sering kali mengira bahwa diabetes adalah penyakit yang hanya menyerang orang dewasa. Namun, dengan adanya faktor-faktor seperti MODY, kita semakin menyadari bahwa anak muda juga rentan terhadap penyakit ini.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Profesor Em Yunir, mencatat bahwa peningkatan diabetes pada usia muda disebabkan oleh berbagai faktor. Hal ini menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan pola hidup sehat dan memahami risiko genetik yang bisa diturunkan.
Mentingkatnya Prevalensi Diabetes pada Usia Muda
Berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia terbaru, prevalensi diabetes pada usia muda kini mencapai 11,7 persen. Angka ini menunjukkan bahwa semakin banyak anak muda yang didiagnosis mengalami diabetes yang sebelumnya lebih umum ditemui di kalangan orang dewasa.
Selama beberapa dekade, pola demografi dalam kasus diabetes telah berubah. Dulu, diabetes lebih menimpa pasien berusia 50 tahun ke atas, sedangkan sekarang justru terlihat peningkatan signifikan pada pasien berusia di bawah 40 tahun.
Profesor Yunir menjelaskan bahwa ia sendiri melihat perubahan ini secara langsung sepanjang kariernya. “Dulu, di poliklinik, pasien diabetes umumnya berusia 50 hingga 70 tahun. Sekarang, kami banyak bertemu dengan pasien di bawah 40,” ujarnya.
Perubahan pola ini mengindikasikan bahwa penyebab diabetes tak bisa dipandang sepele. Kesadaran akan faktor gaya hidup sebagai penyebab diabetes harus ditunjang dengan pemahaman mengenai faktor genetik.
Pemahaman tentang MODY dan Faktor Genetik
MODY atau Maturity-Onset Diabetes of The Young merupakan kondisi diabetes yang disebabkan oleh mutasi genetik. Kondisi ini seringkali berlangsung tanpa disadari oleh banyak orang, hingga gejala muncul pada usia muda.
Dari penjelasannya, Yunir menggarisbawahi pentingnya identifikasi genetik dalam pencegahan diabetes. “Faktor genetik dapat diturunkan dari nenek ke ibu, dan seterusnya,” katanya.
Ketika ada satu anggota keluarga yang terdiagnosis MODY, kemungkinan anggota keluarga lain juga akan mengalaminya. Hal inilah yang menjadi tantangan dalam manajemen diabetes di keluarga.
Oleh karena itu, pemahaman tentang sejarah medis keluarga menjadi sangat penting. Keluarga yang memiliki riwayat diabetes sebaiknya melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi dini kemungkinan terjadinya diabetes.
Peran Lifestyle Sebagai Faktor Tambahan dalam Diabetes
Walaupun faktor genetik berkontribusi signifikan terhadap perkembangan diabetes, gaya hidup tetap menjadi elemen yang tidak bisa diabaikan. Kebiasaan sehari-hari seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik dapat memperburuk kondisi.
Pakar kesehatan menyarankan agar anak muda lebih memperhatikan pola makan dan rutin berolahraga. Keduanya merupakan langkah dasar yang efektif dalam pencegahan diabetes.
Edukasikan diri tentang makanan sehat dan coba untuk menghindari makanan manis yang berlebihan. Kebiasaan ini harus ditanamkan sejak dini agar tidak menjadi kebiasaan yang sulit diubah di masa depan.
Selain itu, penting untuk menyadari dampak dari stres yang berlebihan. Manajemen stres dapat membantu menjaga kesehatan, termasuk kesehatan metabolik secara keseluruhan.




