loading…
Tim dosen Universitas Budi Luhur melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berfokus pada revitalisasi seni Tari Golok. Melalui inisiatif ini, mereka berusaha untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh warisan budaya di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
Dengan latar belakang yang beragam, tim ini dimotori oleh Anwar Rifai, yang mengungkapkan bahwa revitalisasi seni budaya di Kabupaten Serang, Banten, sangat mendesak. Dalam kegiatan yang berlangsung pada 10 November 2025, mereka memperkenalkan aplikasi digital bernama Pusaka Tari Golok untuk mendukung proses dokumentasi dan promosi seni tradisi.
Aplikasi ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan mengajarkan Tari Golok sebagai warisan budaya takbenda. Dalam acara ini, mahasiswa turut berpartisipasi aktif, membantu dalam proses pengembangan aplikasi serta menyebarkan informasi mengenai seni tari tersebut kepada generasi muda.
Pentingnya Revitalisasi Seni Tradisi di Era Modern
Revitalisasi seni tradisi seperti Tari Golok merupakan langkah strategis untuk menjaga identitas budaya. Anwar Rifai menekankan bahwa seni tari adalah salah satu bentuk ekspresi yang mengandung nilai-nilai sejarah dan kearifan lokal.
Dalam pengamatan mereka, kondisi seni tradisi saat ini menghadapi berbagai tantangan yang datang dari adaptasi masyarakat yang lambat terhadap teknologi. Hal ini menyebabkan anak muda kurang tertarik untuk belajar dan terlibat langsung dalam pelestarian seni budaya ini.
Masalah yang terjadi termasuk rendahnya literasi digital di kalangan seniman dan pengelola sanggar. Tanpa pemahaman teknologi yang baik, dokumentasi dan promosi akan terhambat, sehingga kesenian ini berisiko hilang seiring waktu.
Strategi Inovasi Melalui Aplikasi Digital
Pembuatan aplikasi Pusaka Tari Golok diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara pelaku seni dengan teknologi. Aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai alat dokumentasi, tetapi juga sebagai media pembelajaran bagi generasi baru.
Tim PkM Universitas Budi Luhur menyadari bahwa pendekatan konvensional dalam mengajarkan seni tari tidak lagi cukup. Oleh karena itu, mereka mengembangkan platform interaktif yang dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
Dengan memanfaatkan teknologi, mereka berharap dapat menarik perhatian generasi muda untuk mempelajari dan terlibat dalam Tari Golok. Ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan untuk memperkenalkan warisan budaya ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat modern.
Kesadaran Akan Pentingnya Melestarikan Budaya Lokal
Kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya kini semakin meningkat di kalangan masyarakat. Upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk akademisi dan pemuda.
Seni Tari Golok simbolisasi dari sejarah dan identitas masyarakat Banten memerlukan perhatian lebih dari masyarakat. Dengan adanya program-program pelestarian seperti ini, harapannya akan ada minat yang lebih besar untuk belajar dan melestarikannya.
Inisiatif dari Universitas Budi Luhur merupakan contoh bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat berkontribusi positif terhadap pelestarian budaya. Mereka berharap program ini bisa menjadi model bagi daerah lain dalam menanggulangi masalah serupa.




