loading…
Wamendikdasmen Fajar menekankan kepada seluruh peserta TKA untuk jalani tes dengan jujur dan gembira. Foto/BKHM.
Hal ini disampaikan saat meninjau langsung pelaksanaan TKA hari pertama di SMA Negeri 1 Bogor, Senin (3/11/2025). TKA digelar serentak mulai 3 November hingga 6 November 2025.
“Kami menekankan agar anak-anak tidak perlu khawatir berlebihan atau panik. Tes ini bukan soal lulus atau tidak lulus, melainkan latihan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan mendalam. Prinsipnya, jalani dengan jujur dan gembira,” ujar Fajar, melalui siaran pers, dikutip Selasa (4/11/2025).
Baca juga: Kemendikdasmen Selidiki Dugaan Video Siaran Langsung TKA 2025
TKA yang diikuti oleh lebih dari 3,5 juta pelajar SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia ini merupakan upaya pemetaan kemampuan akademik individu pasca dihapuskannya Ujian Nasional. Di SMAN 1 Bogor sendiri, sebanyak 357 siswa kelas XII mengikuti TKA dalam dua gelombang yang berlangsung selama dua hari, dengan mata pelajaran wajib Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika, serta mata pelajaran pilihan sesuai peminatan.
Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada tahun 2025 ini merupakan langkah penting bagi pendidikan di Indonesia. Dengan diikutinya lebih dari 3,5 juta pelajar, tes ini diharapkan dapat menjadi alat ukur yang efektif dalam mengevaluasi kemampuan akademik siswa. Upaya ini menjadi penanda menuju pergeseran dari sistem pendidikan yang mengutamakan ujian nasional ke pendekatan yang lebih berbasis pada potensi dan bakat individu.
TKA bukan hanya sekadar ujian; ia juga merupakan ajang untuk menguji kemampuan berpikir kritis para siswa. Melalui tes ini, siswa diharapkan tidak hanya memahami suatu konsep, tetapi juga dapat menerapkannya dalam menghadapi masalah sehari-hari. Dengan demikian, diharapkan mereka mampu membangun kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.
Pentingnya Sikap Positif dalam Menghadapi Ujian Akademik
Selama pelaksanaan TKA, posisi mental siswa sangatlah crucial. Wamendikdasmen Fajar mengingatkan agar siswa tidak merasa tertekan atau terbebani. Ketika mereka mengikuti tes dengan penuh percaya diri dan ketenangan, hasil yang diperoleh diharapkan bisa lebih maksimal. Ini menjadi langkah awal untuk mengurangi stigma bahwa ujian selalu identik dengan tekanan.
Lebih lanjut, Wamendikdasmen Fajar menekankan pentingnya kejujuran dalam mengikuti tes ini. Dengan berpedoman pada prinsip kejujuran, siswa akan mampu mengevaluasi diri mereka dengan lebih baik. Hal ini juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan konstruktif di antara rekan-rekan mereka.
TKA diadakan dalam dua gelombang di sejumlah sekolah, termasuk SMA Negeri 1 Bogor. Proses pelaksanaan yang terorganisir ini menunjukkan komitmen dalam menciptakan pengalaman ujian yang memadai bagi para siswa. Dengan mata pelajaran yang bervariasi, siswa dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka di bidang yang mereka minati.
Mengapa TKA Diperlukan dalam Sistem Pendidikan Saat Ini?
Regulasi pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hapusnya ujian nasional menciptakan kebutuhan akan alat ukur yang valid untuk mengevaluasi kemampuan siswa. TKA hadir sebagai alternatif yang bukan hanya evaluasi, tetapi juga sebagai alat pengembangan diri bagi tiap individu.
Dengan adanya TKA, sekolah bisa mendapatkan gambaran yang lebih baik mengenai kapasitas akademik murid-muridnya. Sekolah juga bisa merencanakan program pembelajaran yang lebih sesuai bagi kebutuhan masing-masing siswa. Ini membuka peluang bagi setiap siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
Pelaksanaan TKA mencerminkan perubahan paradigma dalam pendidikan. Dari yang sebelumnya mengedepankan kompetisi ketat, kini fokus beralih kepada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan analisis. Hal ini mengedepankan pendekatan pembelajaran yang lebih humanis dan inklusif.
Target dan Harapan dari Pelaksanaan TKA 2025
Dengan lebih dari 3,5 juta peserta, TKA 2025 diharapkan tidak hanya sekadar menghasilkan data tentang kemampuan akademik, tetapi juga memberikan pencerahan bagi sistem pendidikan secara keseluruhan. TKA bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga siap untuk berkontribusi dalam masyarakat.
Harapan ke depan adalah agar TKA dapat menjadi ukuran yang akurat dalam menggambarkan potensi setiap siswa. Dengan demikian, setiap individu dapat dibekali dengan jalan pembelajaran yang sesuai dan relevan untuk masa depannya. TKA diharapkan bisa menjadi pemacu bagi setiap siswa untuk terus belajar dan berkembang.
Melalui berbagai upaya ini, diharapkan pendidikan di Indonesia akan semakin berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman. Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi penerus yang lebih siap menghadapi tantangan global. Pemetaan kemampuan akademik yang lebih baik adalah langkah awal menuju pendidikan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.




