Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) terus melaksanakan pencarian terhadap tiga korban yang hilang akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko menginformasikan bahwa pencarian ini melibatkan lebih dari seratus personel polisi, setelah operasi SAR sebelumnya resmi ditutup.
Pencarian mandiri ini juga melibatkan masyarakat setempat untuk memastikan bahwa semua usaha dilakukan demi menemukan korban yang masih dinyatakan hilang. Kerja sama antara aparat kepolisian dan warga sangat penting dalam situasi darurat seperti ini.
Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere menutup operasi SAR pada hari Senin dengan harapan proses pencarian dapat dilanjutkan secara mandiri. Rudi menegaskan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah lokal dan TNI untuk mempercepat pencarian.
Menghadapi Tantangan dalam Pencarian Korban Bencana Alam
Kapolda NTT menyatakan bahwa tim pencari akan menyisir area yang belum terjalani oleh tim SAR sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa meskipun operasi SAR resmi telah ditutup, pencarian terus dilakukan dengan semangat dan dedikasi.
Berbagai tim akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan di lapangan, memastikan bahwa semua aspek lokasi pencarian dicover. Dalam situasi bencana, respons cepat sangat diperlukan untuk menemukan korban secepat mungkin.
Rudi juga memastikan bahwa peralatan yang diperlukan untuk pencarian telah disiapkan di lokasi. Dengan adanya alat berat dan peralatan SAR dari Polda NTT, diharapkan pencarian dapat dilakukan lebih efektif.
Keterlibatan Anjing Pelacak dalam Proses Pencarian
Sebagai bagian dari upaya pencarian, pihak kepolisian merencanakan untuk menggunakan anjing pelacak dari Mabes Polri dan Polda NTT. Anjing pelacak, yang sering digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan, dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam menemukan korban yang hilang.
Penggunaan K9 sebagai alat bantu dalam pencarian menunjukkan keseriusan pihak berwenang dalam menangani bencana ini. Keahlian anjing dalam pelacakan sering kali menjadi aset yang tidak ternilai dalam situasi darurat.
Rudi menyampaikan bahwa waktu pencarian akan disesuaikan dengan situasi di lapangan dan ikhtiar maksimal akan diupayakan. Dalam kunjungan ke lokasi, dia menunjukkan komitmen Polri untuk membantu warga yang terdampak.
Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Terdampak Bencana
Kunjungan Kapolda NTT ke Nagekeo juga diisi dengan penyerahan bantuan kemanusiaan kepada warga yang terkena dampak bencana. Bantuan yang disampaikan termasuk bahan makanan dan berbagai kebutuhan dasar lainnya.
Pihak kepolisian mengirimkan bantuan melalui jalur udara dan laut, memastikan bahwa barang yang diperlukan segera sampai ke lokasi. Bantuan yang tiba di lokasi meliputi genset, air mineral, dan kabel listrik untuk kebutuhan darurat.
Penyerahan bantuan ini diharapkan dapat memberikan sedikit meringankan beban warga yang sedang mengalami kesulitan pasca-banjir. Edy Murbowo, yang mendampingi Kapolda dalam kunjungan tersebut, juga menyampaikan keprihatinan atas situasi yang menimpa masyarakat.
Pada akhirnya, meskipun operasi SAR resmi ditutup, pencarian terhadap tiga korban yang hilang akan terus berlanjut dengan tekad kuat dari semua pihak yang terlibat. Diharapkan, upaya ini tidak hanya akan membantu menemukan mereka yang hilang, tetapi juga menguatkan semangat masyarakat untuk bangkit dari bencana ini.
Setiap bencana membawa cerita duka dan harapan, serta mengenalkan kembali nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas dalam masyarakat. Hal ini sangat penting untuk diingat, terutama ketika menghadapi tantangan besar seperti bencana alam yang tidak terduga.